Source: http://www.ipsmudah.com/2017 /03/contoh-perubahan-sosial -gambar-sehari-hari.html |
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi karena ketidak-sesuaian antara unsur-unsur sosial yang berbeda sehingga terjadi ketidak-sesuaian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Perubahan sosial bisa dikatakan sebagai salah satu masalah sosial, apabila perubahan tersebut membawa dampak yang buruk bagi kehidupan masyarkat di dunia.
Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan sosial tersebut, misalnya teknologi, jumlah penduduk, tempat tinggal, pertentangan, dan lain sebagainya.
Lalu, bagaimana mengenai bentuk-bentuk perubahan sosial? Yap, ada beberapa bentuk perubahan sosial. Diantaranya:
1. Perubahan kecil.
Perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya perubahan mode pakaian, bentuk rumah, dan mainan anak. Hal ini tentunya tidak akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya.
2. Perubahan besar.
Perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya. Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, sistem mata pencaharian, hubungan kerja, serta stratifikasi masyarakat.
Contohnya industrialisasi, yang sudah merubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
3. Perubahan struktural.
Perubahan yang sangat mendasar yang mengakibatkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Contohnya perubahan sistem pemerintahan dari kerajaan menjadi republik, perubahan sistem kekuasaan dari kolonial menjadi nasional.
Kemudian ada juga perubahan kedudukan pemimpin agama seperti imam dan pendeta. Jaman dahulu para pemimpin agama mempunyai kedudukan yang tinggi pada masyarakat. Hampir semua masyarakat menghargai dan mempercayai pemimpin agamanya. Namun dijaman sekarang dimana masyarakat bersifat demokrasi dan sekularisasi, mereka beranggapan bahwa pemimpin agama hanya manusia biasa yang memiliki kemampuan khusus di bidang tersebut. Hal ini dapat menurunkan minat para remaja untuk menjadi seorang pemimpin agama.
4. Perubahan proses.
Perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan ini hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan struktural. Perubahan proses merupakan perubahan yang berbanding terbalik dengan perubahan struktural.
Contohnya amandemen terhadap UUD 1945 yang dilakukan oleh MPR. Amandemen yang dilakukan dengan menambahkan dan menghapus beberapa pasal itu, dimaksudkan untuk menyempurnakan pasal-pasal yang sudah ada agar sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia di waktu ini. Contoh lain seperti perubahan dalam suatu kurikulum pendidikan seperti kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013.
5. Perubahan lambat (evolusi).
Perubahan yang membutuhkan waktu yang cukup lama dan biasanya melalui rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Perubahan lambat dibedakan berdasarkan waktu. Pada proses evolusi, perubahan terjadi secara alami atau tidak terencana. Perubahan lambat ini terjadi karena adanya suatu usaha pada masyarakat yang ingin menyesuaikan diri untuk keperluan, kondisi, dan juag keadaan yang tumbuh pada kehidupan masyarakat.
Contohnya kehidupan masyarakat suku Kubu di Sumatera. Mereka mengalami perubahan secara lambat terutama dalam tempat tinggal dan mata pencaharian hidup. Sampai saat ini suku Kubu masih menjalankan aktivitas lamanya, yaitu meramu dan berburu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
6. Perubahan cepat (revolusi).
Perubahan yang berlangsung secara cepat serta tidak ada kehendak atau perencanaan terlebih. Secara sosiologis, perubahan revolusi disebut sebagai perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga kemasyarakatan yang berjalan cukup cepat. Pada revolusi, perubahan bisa terjadi dengan tidak direncanakan dimana biasanya diawali dengan konflik atau ketegangan dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan. Kecepatan revolusi tidak bisa diukur, karena revolusi itu bisa terjadi dengan memakan waktu yang cukup lama.
Secara sosiologis, syarat atau pernyataan yang harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai adalah sebagai berikut :
a. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan.
b. Terdapat seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap dapat memimpin masyarakat tersebut untuk mengadakan perubahan.
c. Pemimpin itu harus dapat mewadahi aspirasi atau keinginan dari rakyat, untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi sebuah program kerja.
d. Ada tujuan konkret yang bisa digapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh sebuah ideologi tertentu.
e. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk melakukan perubahan. Artinya, didalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai keadaan yang diinginkan (lebih baik).
Contohnya adalah revolusi bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. Juga revolusi yang terjadi pada industri di Inggris, yang awalnya belum menggunakan mesin, menjadi menggunakan mesin.
7. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan.
Perubahan yang diperkirakan atau sudah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihah yang akan melakukan perubahan di masyarakat. Cara untuk mempengaruhi masyarakat adalah dengan cara Social Engineering (rekayasa sosial), yaitu melalui sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering juga disebut Social Planning (perencanaan sosial).
Contohnya, pembangunan berbagai sarana dan prasarana seperti bendungan, kawasan industri, dan jalan raya. Juga perubahan yang diatur oleh pemerintah melalui Undang-Undang.
8. Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.
Perubahan yang berada diluar jangkauan dan kendali masyarakat, yang dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Misalnya rusaknya berbagai fasilitas umum, rusaknya rumah, masyarakat kehilangan tempat tinggal, dan banjir.
9. Perubahan kualitas masyarakat.
Perubahan yang terjadi pada diri masyarakat. Misalnya jaman dahulu tidak banyak masyarakat yang menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi, banyak masyarakat yang menempuh hanya sampai sekolah menengah, bahkan sampai sekolah dasar. Namun, saat ini sudah banyak masyarakat baik kota maupun desa yang menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi, sehingga berakibat positif akan adanya perubahan. Dengan bertambahnya pengetahuan yang dimiliki maka akan menambah kualitas pendidikan pada masyarakat tersebut.
10. Perubahan gaya hidup.
Adanya teknologi yang semakin berkembang membuat gaya hidup masyarakat saat ini cenderung lebih konsumtif. Melihat pakaian dan barang lainnya yang selalu diiklankan melalui berbagai sosial media membuat masyarakat selalu ingin memilikinya, dan membuat masyarakat menjadi konsumtif. Adanya brand luar negeri yang dianggap lebih bagus dan lebih modis membuat masyarakat lebih memilih berbelanja produk luar negeri meskipun harga lebih mahal dari produk dalam negeri.
11. Perubahan budaya.
Perubahan budaya terlihat dari adanya perubahan tingkah laku genrasi muda saat ini. Adanya pengaruh asing yang masuk ke Indonesia membuat banyak anak muda sekarang mengikuti gaya hidup barat, misalnya cara berpakaian yang bebas dan lebih terbuka dibandingkan dengan yang ada di Indonesia. Contoh lain adalah pakaian saat pernikahan yang sudah jarang menggunakan pakaian tradisional, dan lebih memilih pakaian internasional. Minat masyarakat akan musk dan tari tradisional juga berkurang.
12. Perubahan adanya teknologi.
Perubahan yang terjadi karena perkembangan teknologi. Misalnya, jaman dahulu banyak sekali yang dilakukan dengan manual. Dengan adanya perubahan teknologi maka semua pekerjaan mulai menggunakan mesin. Misalnya pekerjaan para petani, yang dulunya menggunakan bantuan hewan seperti sapi untuk membajak sawah, sekarang sudah menggunakan alat berupa traktor, yang tentunya penggunaannya lebih mudah dan cepat.
Selain itu, dengan teknologi kita bisa berkomunikasi lebih mudah. Dulu yang hanya bisa berkomunikasi menggunakan surat, sekarang sudah bisa menggunakan alat-alat teknologi, misalnya handphone. Handphone adalah alat komunikasi yang membantu kita berkomunikasi dengan cepat, dan bisa untuk komunikasi jarah jauh.
Baik, itulah informasi tentang bentuk-bentuk perubahan sosial. Semoga informasi ini dapat menjadi pengetahuan untuk kita, mengenai apa itu sebenarnya perubahan sosial, dan fenomena seperti apa yang disebut perubahan sosial.
Sampai jumpa dan selamat beraktivitas...:)
Dalam membuat postingan ini, saya dibantu oleh dua sumber, diantaranya:
- http://www.markijar.com/2016/08/8-bentuk-bentuk-perubahan-sosial.html
- http://materiips.com/bentuk-bentuk-perubahan-sosial
Contohnya amandemen terhadap UUD 1945 yang dilakukan oleh MPR. Amandemen yang dilakukan dengan menambahkan dan menghapus beberapa pasal itu, dimaksudkan untuk menyempurnakan pasal-pasal yang sudah ada agar sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia di waktu ini. Contoh lain seperti perubahan dalam suatu kurikulum pendidikan seperti kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013.
5. Perubahan lambat (evolusi).
Perubahan yang membutuhkan waktu yang cukup lama dan biasanya melalui rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Perubahan lambat dibedakan berdasarkan waktu. Pada proses evolusi, perubahan terjadi secara alami atau tidak terencana. Perubahan lambat ini terjadi karena adanya suatu usaha pada masyarakat yang ingin menyesuaikan diri untuk keperluan, kondisi, dan juag keadaan yang tumbuh pada kehidupan masyarakat.
Contohnya kehidupan masyarakat suku Kubu di Sumatera. Mereka mengalami perubahan secara lambat terutama dalam tempat tinggal dan mata pencaharian hidup. Sampai saat ini suku Kubu masih menjalankan aktivitas lamanya, yaitu meramu dan berburu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
6. Perubahan cepat (revolusi).
Perubahan yang berlangsung secara cepat serta tidak ada kehendak atau perencanaan terlebih. Secara sosiologis, perubahan revolusi disebut sebagai perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga kemasyarakatan yang berjalan cukup cepat. Pada revolusi, perubahan bisa terjadi dengan tidak direncanakan dimana biasanya diawali dengan konflik atau ketegangan dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan. Kecepatan revolusi tidak bisa diukur, karena revolusi itu bisa terjadi dengan memakan waktu yang cukup lama.
Secara sosiologis, syarat atau pernyataan yang harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai adalah sebagai berikut :
a. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan.
b. Terdapat seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap dapat memimpin masyarakat tersebut untuk mengadakan perubahan.
c. Pemimpin itu harus dapat mewadahi aspirasi atau keinginan dari rakyat, untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi sebuah program kerja.
d. Ada tujuan konkret yang bisa digapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh sebuah ideologi tertentu.
e. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk melakukan perubahan. Artinya, didalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai keadaan yang diinginkan (lebih baik).
Contohnya adalah revolusi bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. Juga revolusi yang terjadi pada industri di Inggris, yang awalnya belum menggunakan mesin, menjadi menggunakan mesin.
7. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan.
Perubahan yang diperkirakan atau sudah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihah yang akan melakukan perubahan di masyarakat. Cara untuk mempengaruhi masyarakat adalah dengan cara Social Engineering (rekayasa sosial), yaitu melalui sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering juga disebut Social Planning (perencanaan sosial).
Contohnya, pembangunan berbagai sarana dan prasarana seperti bendungan, kawasan industri, dan jalan raya. Juga perubahan yang diatur oleh pemerintah melalui Undang-Undang.
8. Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.
Perubahan yang berada diluar jangkauan dan kendali masyarakat, yang dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Misalnya rusaknya berbagai fasilitas umum, rusaknya rumah, masyarakat kehilangan tempat tinggal, dan banjir.
9. Perubahan kualitas masyarakat.
Perubahan yang terjadi pada diri masyarakat. Misalnya jaman dahulu tidak banyak masyarakat yang menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi, banyak masyarakat yang menempuh hanya sampai sekolah menengah, bahkan sampai sekolah dasar. Namun, saat ini sudah banyak masyarakat baik kota maupun desa yang menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi, sehingga berakibat positif akan adanya perubahan. Dengan bertambahnya pengetahuan yang dimiliki maka akan menambah kualitas pendidikan pada masyarakat tersebut.
10. Perubahan gaya hidup.
Adanya teknologi yang semakin berkembang membuat gaya hidup masyarakat saat ini cenderung lebih konsumtif. Melihat pakaian dan barang lainnya yang selalu diiklankan melalui berbagai sosial media membuat masyarakat selalu ingin memilikinya, dan membuat masyarakat menjadi konsumtif. Adanya brand luar negeri yang dianggap lebih bagus dan lebih modis membuat masyarakat lebih memilih berbelanja produk luar negeri meskipun harga lebih mahal dari produk dalam negeri.
11. Perubahan budaya.
Perubahan budaya terlihat dari adanya perubahan tingkah laku genrasi muda saat ini. Adanya pengaruh asing yang masuk ke Indonesia membuat banyak anak muda sekarang mengikuti gaya hidup barat, misalnya cara berpakaian yang bebas dan lebih terbuka dibandingkan dengan yang ada di Indonesia. Contoh lain adalah pakaian saat pernikahan yang sudah jarang menggunakan pakaian tradisional, dan lebih memilih pakaian internasional. Minat masyarakat akan musk dan tari tradisional juga berkurang.
12. Perubahan adanya teknologi.
Perubahan yang terjadi karena perkembangan teknologi. Misalnya, jaman dahulu banyak sekali yang dilakukan dengan manual. Dengan adanya perubahan teknologi maka semua pekerjaan mulai menggunakan mesin. Misalnya pekerjaan para petani, yang dulunya menggunakan bantuan hewan seperti sapi untuk membajak sawah, sekarang sudah menggunakan alat berupa traktor, yang tentunya penggunaannya lebih mudah dan cepat.
Selain itu, dengan teknologi kita bisa berkomunikasi lebih mudah. Dulu yang hanya bisa berkomunikasi menggunakan surat, sekarang sudah bisa menggunakan alat-alat teknologi, misalnya handphone. Handphone adalah alat komunikasi yang membantu kita berkomunikasi dengan cepat, dan bisa untuk komunikasi jarah jauh.
Baik, itulah informasi tentang bentuk-bentuk perubahan sosial. Semoga informasi ini dapat menjadi pengetahuan untuk kita, mengenai apa itu sebenarnya perubahan sosial, dan fenomena seperti apa yang disebut perubahan sosial.
Sampai jumpa dan selamat beraktivitas...:)
Dalam membuat postingan ini, saya dibantu oleh dua sumber, diantaranya:
- http://www.markijar.com/2016/08/8-bentuk-bentuk-perubahan-sosial.html
- http://materiips.com/bentuk-bentuk-perubahan-sosial
0 Komentar
Gunakan bahasa yang sopan saat berkomentar. Jangan melakukan spam. Komentar anda tidak segera dipublikasikan, melainkan harus menunggu persetujuan terlebih dahulu.
Please comment politely and DO NOT SPAM. Your comment will not be published immediately. It must wait for approval first.