WELCOME TO MY BLOG HOPE YOU'RE INSPIRED AND MOTIVATED

Cara Konfigurasi Reverse Proxy (Nginx) Di Debian

Jumpa lagi bersama saya I Komang Tri Januariawan di pembahasan tentang debian server. Pembahasan kali ini adalah tentang konfigurasi Reverse Proxy. Reverse proxy adalah proxy yang bekerja pada web server.



Saya sih tidak tau banyak tentang reverse proxy ini. Yang saya tau, proxy ini berjalan pada sebuah sisi yaitu sisi server, tepatnya Web Server. Pada Reverse Proxy ini, Proxy berada di garda depan menerima request http (umumnya diport 80). Di port 80 Reverse Proxy tidak menggantikan fungsi Web Server, melainkan hanya melanjutkan request http dari client ke Web Server untuk diolah. Apabila Web Server telah selesai mengolah permintaan tersebut, ia akan mengembalikan kembali ke Reverse Proxy. Sebelum Reverse Proxy mengirim kembali request http tersebut ke client sebagai respons, Reverse Proxy akan menyimpan respon http tersebut kedalam media penyimpanan. Sehingga, apabila ada request http yang sama kembali, Reverse Proxy hanya perlu mengambil langsung dari media penyimpanannya, tanpa meneruskan rekues Http tersebut ke Web Server.

Kemudian jika membahas tentang nginx. Nginx adalah fitur proxy digunakan untuk menjalankan reverse proxy.

Sebelum kita ke konfigurasi, saya jelaskan beberapa hal terlebih dahulu.

Disini, saya menginstall dua debian, yaitu satu untuk router dan satu untuk server. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, reverse proxy ini bertujuan untuk membantu Web Server. Web servernya berada di debian server, sementara reverse proxy ini saya konfigurasi di debian router. Jadi, keduanya tidak berada di debian yang sama.

Untuk web servernya, saya memberikan ip address 10.202.178.3. Sementara untuk router yang digunakan untuk konfigurasi nginx adalah 172.20.200.65 (eth0) dan 10.202.178.1 (eth1). Kemudian untuk clientnya, saya menggunakan sistem operasi windows 8.1 dengan ip address 172.20.200.71.

Jadi, disini kita membuat agar tampilan web server yang dikonfigurasi di ip 10.202.178.3 bisa diakses ketika client mengetikkan ip eth1 bahkan eth0 dari router. Kenapa demikian ? Ya, karena reverse proxy memungkinkan router disini menyimpan tampilan web server yang telah didapatkan ketika menerima respon dari web server tersebut. Jadi, client tidak perlu mengetikkan ip server yang lebih jauh, cukup mengetikkan ip router.

Baik, setelah membaca semua informasi diatas, saatnya kita melakukan konfigurasi. Karena kita menggunakan fitur nginx, kita install nginx nya terlebih dahulu. Ketikkan perintah apt-get install nginx.


Ketikkan y, lalu enter.


Jika ada bacaan seperti gambar dibawah, itu tandanya sistem meminta DVD debian 1, untuk menginstal nginx-nya. Silahkan masukkan DVD yang dimaksud.


Setelah proses penginstalan selesai, kita hilangkan dulu file atau link yang ada di /etc/nginx/sites-enabled/default, caranya dengan mengetikkan unlink /etc/nginx/sites-enabled/default. Ini bertujuan agar saat klien mengetikkan ip nginx ini, tidak tertahan di halaman web default reverse proxy. Kan kalo ketahan, nggak bisa menuju ke halaman web server.


Setelah itu, kita masuk ke /etc/nginx/sites-available/proxy dengan mengetikkan perintah nano /etc/nginx/sites-available/proxy.


Disinilah kita membuat sebuah pengaturan agar halaman web server disimpan oleh proxy, dan agar ketika klien mengetikkan ip reverse proxy, klien diarahkan ke halaman yang dibuat web server. Teknik pengarahannya adalah dengan memberikan ip address web server.

Silahkan tambahkan script atau kode dibawah:

server {
listen 80;
location / {
proxy_pass http://10.202.178.3;
}
}


Keterangan:
- 80 = port http. Karena reverse proxy berjalan di port milik http, yaitu 80.
- location = lokasi atau tempat web server.
- ip yang ditambahkan setelah "http://" adalah ip web server.

Jika sudah menambahkan kode diatas, simpan konfigurasinya dengan mengetikkan ctrl + x, y, lalu enter.

Kemudian, kita salin atau beri link file proxy yang berada di "/etc/nginx/sites-available/" ke "/etc/nginx/sites-enabled". Ketikkan ln -s /etc/nginx/sites-available/proxy /etc/nginx/sites-enabled.


Lalu, kita pastikan terlebih dahulu apakah file proxynya sudah tersalin dengan baik atau belum. Ketikkan ls /etc/nginx/sites-enabled.

Gambar dibawah menunjukkan bahwa penyalinan file proxy berhasil.


Saatnya merestart reverse proxynya. Ketikkan perintah service nginx restart.


Lalu reboot sistem dengan perintah reboot.


Setelah mereboot, saatnya menguji reverse proxy (nginx) yang sudah di konfigurasi. Silahkan buka browser kalian, lalu ketikkan http:// (ip address web server) terlebih dahulu, misalnya http://10.202.178.3.

Jika muncul seperti gambar dibawah, berarti web servernya berhasil. Namun itu belum menguji nginx-nya.


Sekarang kita ketikkan ip address eth1 dari router, yaitu 10.202.178.1. Dan halaman web server terlihat.


Selanjutnya silahkan ketikan ip address eth0 router, pasti hasilnya sama.



Dan itulah cara konfigurasi reverse proxy (nginx) di debian. Jika ada hal-hal yang kurang dipahami, silahkan tanyakan melalui kotak komentar. Selamat mempelajari tutorial ini, semoga membantu teman-teman untuk mengkonfigurasi reverse proxy dengan fitur nginx. Sampai jumpa lagi...:)

Posting Komentar

2 Komentar

Gunakan bahasa yang sopan saat berkomentar. Jangan melakukan spam. Komentar anda tidak segera dipublikasikan, melainkan harus menunggu persetujuan terlebih dahulu.

Please comment politely and DO NOT SPAM. Your comment will not be published immediately. It must wait for approval first.