WELCOME TO MY BLOG HOPE YOU'RE INSPIRED AND MOTIVATED

'Pentingnya Melanjutkan Hidup Dan Merelakan Yang Berlalu' - Pesan Dari Linkin Park Untuk Kita

Linkin park selain dikenal dengan ciri mereka yang memiliki dua vokalis (rapper dan screamer) juga dikenal karena lirik lagu mereka yang tajam dan menginspirasi. Kini saya akan mengulas apa yang Chester Bennington dan kawan-kawan sampaikan kepada kita melalui lagu mereka, Waiting For The End. Memang, kebanyakan atau mungkin semua lagu band Alternative Metal ini menceritakan tentang kehidupan, malapetaka, sebuah perasaan amarah dan takut, penyesalan, perpisahan, dan masih banyak lagi, dan bukan masalah percintaan. Bosan donk kalo denger lagu yang hanya temanya percintaan.


Dan di lagu favoritku ini (milik Linkin Park), banyak hal yang disampaikan tentang bagaimana menjalani kehidupan ketika kita kehilangan sesuatu ataupun seseorang yang kita cintai, dimana awalnya kita tidak rela kehilangannya. Namun karena di dunia tidak ada yang abadi, maka mau tidak mau kita harus menerima kenyataan tersebut (rela untuk kehilangan), dan melanjutkan hidup dengan sesuatu yang baru.

Lagu ini menjadi lagu favorit saya karena musiknya yang lembut, melodius, tidak seperti lagu LP kebanyakan yang memperdengarkan rap Mike Shinoda yang sangat cepat serta teriakan seorang Chester Bennington yang menunjukkan kualitas rock Linkin Park. Dan pukulan drum Rob Bourdon yang keras, gitar dari Brad Delson maupun turntab dari Joseph Han yang semakin menambah unsur ngebeat. Di lagu ini, semua personil bermain lembut. Semua di atur sebaik mungkin agar pesan ini dapat tersampaikan dengan baik dan halus (tanpa adanya sebuah teriakan atau jeritan).


Lagu dimulai dengan distorsi gitar dari Mike Shinoda selama beberapa saat, lalu disambut dengan suara keyboard dari Brad Delson dan akhirnya pukulan drum Rob Bourdon. Mike pun berkata "Yeah....... Yahh...."

Disini sang rapper yang bernyanyi terlebih dahulu di verse 1.
"This is not the end
This is not the beginning
Just a voice like a riot rocking every revision

But you listen to the tune the violent rhtym
And though the words sounds steady
Something empty's within them"

Setiap masalah yang kita hadapi bukanlah akhir dari perjalanan hidup kita ataupun masalah yang terakhir yang kita hadapi, karena masalah hidup akan ada selagi kita hidup. Dan bukan juga awal dari perjalanan kita atau masalah awal yang hanya muncul di awal perjalanan. Masalah hidup itu sebenarnya hanya bagaikan sebuah suara kegaduhan yang mengacaukan setiap perbaikan. Perbaikan disini maksudnya adalah masalah hidup hanya menggoyahkan diri kita yang berusaha untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik, bukan membunuh kita.
Meski begitu, kita masih mendengarkan nada dari irama yang kasar, artinya kita masih melihat masalah tersebut sebagai hal yang sangat menyakitkan.


"We say yeah
With fists flying up in the air
Like we're holding onto something that's invisible there

'Cause we're living at the mercy of the pain and the fear
Until we dead it, forget it, let it all disappear, yeah"

Kita seperti berada di udara dengan tangan mengepal, seolah ada sesuatu yang gaib di dalam genggaman tersebut. Hidup kita serasa melayang, berfikir bahwa ada sebuah masalah yang tak terlihat, namun dapat kita rasakan. Tapi sebenarnya itu bukanlah sesuatu yang menakutkan. Sikapi saja dengan baik. Karena kita sedang hidup pada belas asih atau ampunan dari rasa sakit dan takut, jadi matikan saja pikiran buruk kita, lupakan saja semua masalah dan biarlah semua menghilang.

Lagu dilanjutkan oleh Chester Bennington.
"Waiting for the end to come
Wishing i had strength to stand
This is not what i had planned
It's out of my control"

Sebenarnya kita bisa menunggu agar kehidupan yang penuh masalah ini berakhir. Tetaplah berdiri dengan kuat. Kesabaran kita diuji disini. Semua yang kita lakukan di dalam hidup tidak selalu merupakan rencana kita sebelumnya. Terkadang kita harus menerima kenyataan untuk berbuat sesuatu yang berada diluar kendali, karena semua sudah ada yang mengatur. Kita boleh saja mempunyai sebuah rencana yang akan diwujudkan dengan melaksanakannya, namun ada kalanya kita harus mengikuti kenyataan berbeda, dimana kita harus melakukan hal lain diluar rencana.


"Flying at the speed of life
Thoughts were spinning in my head
So many things were left unsaid
It's hard to let you go"

Kita terbang pada cepatnya kehidupan. Maksudnya kita bergerak tidak hanya karena keinginan kita untuk bergerak, tetapi juga karena di gerakkan oleh kehidupan yang memaksa kita untuk terus maju, walaupun masih banyak hal yang harus di selesaikan di masa lampau. Hal inilah yang menyebabkan kita berfikir keras tentang hidup. Banyak pikiran yang berputar di kepala. Ada begitu banyak hal yang tertinggal dan belum sempat disampaikan, padahal itu adalah hal - hal yang sangat penting mengenai suatu masalah yang kita hadapi. Inilah yang membuat kita merasa berat untuk melepas sesuatu atau seseorang yang kita cintai didalam hidup. Karena ketika mereka yang kita butuhkan pergi, tidak ada lagi yang menemani kita didalam menjalani kehidupan.


Lanjut ke Chorus lagu, di sini masih dinyanyikan oleh Chester, sementara Mika hanya menjadi backing vocal.
"(Oh) I know what it takes to move on
(Oh) I know how it feels to lie
(Oh) All i wanna do is trade this life for something new
(Oh) Holding onto what i haven't got"

Tapi apa daya ? Ketika kita sudah harus kehilangan hal yang berharga dalam hidup, yang bisa dilakukan hanyalah merelakannya dan melanjutkan hidup. Melanjutkan hidup dengan menukar yang hilang dengan sesuatu yang baru, yang tentunya tanpa kita sadari yang baru itu yang lebih baik untuk kita dibandingkan yang sudah hilang. Disaat Tuhan mengambil sesuatu dari kita, awalnya kita pasti tidak bisa menerima hal itu, karena berfikir bahwa tidak ada lagi yang lebih baik dari yang kita miliki sebelumnya. Namun percayalah, bahwa Tuhan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik dan berharga dari sebelumnya. Disini kita mengetahui bagaimana rasanya berbohong, mengatakan bahwa kita rela padahal tidak. Kita hanya memegang sesuatu yang belum kita dapatkan.


Ke verse 2 kedua vokalis bernyanyi.
"Sitting in an empty room
Trying to forget the past
This was never meant to last
I wish it wasn't so"

Cobalah untuk menenangkan pikiran, menjadi tempat atau ruangan yang kosong untuk melupakan yang sudah berlalu, karena tidak ada gunanya menyimpan didalam pikiran apa yang sudah tidak kita miliki. Didunia ini tidak ada yang abadi. Semua yang pernah datang kepada kita akan pergi jika sudah waktunya. Kita manusia pun seperti itu, tidak ada yang abadi. Semuanya akan pergi meninggalkan dunia. Jangan pernah berfikir bahwa ada dari yang kita miliki bersifat abadi, karena sebenarnya tidak demikian. Yang abadi adalah ketidak-abadian itu sendiri.

Kembali ke bagian Chorus. Setelah itu, di verse 3 Mike kembali bermain rap, sementara Chester jadi backing vocal.
"Yeah, yeah, yeah, what was left when the fire was gone
I thought it felt right but the right was wrong
All caught up in the eye of the storm
And trying to figure out what it's like moving on

I don't even know what kind of things i've said
My mouth kept moving and my mind went dead
So i'm picking up the pieces and now where to begin ?
The hardest part of ending is starting again"

Disini ada banyak lirik yang berupa kata - kata kiasan. Saya sulit untuk memahaminya. Coba lihat pada lirik di bait pertama verse 3 diatas. Sulit diartikan, bro....
Karena keadaan kita yang kehilangan ini, akhirnya kita pun merasakan amarah di dalam hati. Banyak kata-kata yang seharusnya tak terucapkan malah terucapkan, dan itu terjadi tanpa kita ketahui atau sadari. Mulut terus berbicara, sementara pikiran kita mati (berkata tanpa menggunakan pikiran). Hal itu sangat tidak berguna, karena hanya akan menyebabkan retaknya jalan yang kita lalui di dalam hidup, dan membuat kita terpaksa mengambil hasil retakkan atau kepingan-kepingan tersebut. Kita pun harus menyusunnya kembali, artinya memulai lagi jalan hidup agar dapat melangkah maju sesuai tuntutan waktu. Lalu, di mana kita akan memulai ? Disaat kita sudah berjalan jauh dan merasa kebingungan karena kehilangan banyak yang berharga. Ini semakin merumitkan pikiran. Memang, hal tersulit di dalam perjalanan hidup adalah harus memulai hal yang sama. Itu hanya akan melelahkan kita.


Ini memang sesuai dengan apa yang terjadi di kehidupan nyata. Ketika kita di tuntut untuk mengikuti waktu dan melupakan apa yang telah pergi dari hidup kita, itu rasanya sangat sulit. Karena kita pasti pernah berfikir bahwa kita tidak perlu merelakan kehilangan itu, karena apa yang hilang bisa kita dapatkan lagi. Everything is SO HARD TO BE ACCEPTED.
Memulai hidup baru dengan sesuatu yang baru sungguh sulit. Juga sulit untuk melawan rasa tidak rela kehilangan.

Kembali ke chorus, dan diakhiri oleh Mike dengan menyanyikan lagi lirik di verse 1.
LP kembali menegaskan bahwa kita harus rela kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidup kita, dan melanjutkan hidup dengan menukar yang hilang dengan sesuatu yang baru. Karena Tuhan memiliki maksud lain ketika mengambil milik kita sebelumnya. Yang Beliau berikan pasti lebih baik dari yang diambil. Tetaplah bersabar dan ikuti waktu, kemana pun kita di bawa, sambil menunggu hingga kehidupan yang kita jalani berakhir.

Okay teman-teman. Itulah cerita tentang lirik dari lagu Waiting For The End milik Linkin Park. Menurut saya, this is a really amazing song. Tidak hanya vokal dan musiknya yang lembut dan enak didengar, tapi juga liriknya yang menyimpan pesan - pesan yang sangat berharga. So, how about you, friends ? I hope this song motivates your life.

Thanks for reading and c u.

Posting Komentar

0 Komentar