WELCOME TO MY BLOG HOPE YOU'RE INSPIRED AND MOTIVATED

Setting Antena Cambium Networks ePMP 1000 Sebagai Pengirim Sinyal Dalam Point To Point

Selamat datang lagi di blog in bersama saya Tri. Kali ini pembahasan jaringan komputernya menuju ke sebuah penyetingan perangkat keras jaringan, yaitu antena. Lalu, antena apa yang akan diseting sekarang ? Ya, antena Cambium Networks ePMP 1000. Cambium Networks ePMP 1000 adalah antena yang berbentuk seperti antena parabola, dengan ukuran yang lebih kecil.

Dalam postingan ini, saya berbagi tentang konfigurasi point to point dengan menggunakan dua antena ini. Info ini terinspirasi dari kegiatan saya di tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL), dimana pembimbing industri disana memberi saya dan teman PKL saya tugas mengkonfigurasi point to point dengan antena ini. Selama kegiatan tersebut, saya mengalami beberapa permasalahan yang cukup sulit, dikarenakan informasi tentang setingan antena ini sangat jarang saya temukan di internet. Bahkan saya hanya terpaku dan dibantu oleh satu situs web. Dan karena saya sudah bisa, sekarang saya lah yang akan berbagi kepada teman-teman, untuk menambah informasi yang ada di internet.

Konfigurasi point to point dengan dua buah antena Cambium Networks ePMP 1000 ini memiliki masing - masing mode untuk fungsi mereka. Fungsi yang saya maksud adalah antena pengirim sinyal dan antena penerima sinyal. Untuk modenya, pengirim sinyal menggunakan mode Access Point (AP), sementara si penerima sinyal menggunakan mode Subscriber Module (SM).



Sesuai postingan kali ini adalah pengirim sinyal, kita menggunakan mode Access Point. Silahkan masukkan ip address antena mode AP di komputer tempat menyeting antena ini. Kalau antena yang saya seting, ip nya 192.168.0.3, netmask 255.255.255.0. Jadi masukkan ip yang berada di jaringan sama dengan ip tersebut, dan ip antenanya tersebut dijadikan gateway. Netmasknya jangan dilupa ya. 😊

Lalu buka browser dan masukkan ip antenanya. Setelah terlihat tampilan Cambium Networksnya, kita Log In , bacaannya berada disebelah kanan browser. Username dan passwordnya gunakan admin. Log In again.


Kita mulai konfigurasinya dengan memilih Quick Start.


Seperti yang sudah saya katakan tadi, untuk mengirim sinyal, kita memilih Access Point sebagai Radio Mode nya. Untuk Access Point Mode nya pilih TDD. Lalu Country pilih negara dimana kita berada, misal Indonesia.


Automatic Channel Selection pilih Disabled. Frequency Carrier bisa dipilih yang mana pun. Artinya kita ingin mengirimkan frekuensi berapa, seperti saya memilih 5765 MHz. AP SSID adalah nama sinyal atau hotspot yang dibagikan. Silahkan isi sesuai keinginan, seperti saya membuat triridwan. Kemudian Device Name adalah nama perangkat (antena) kita, buat juga sesuai keinginan, misalnya delta.


Di downlink/uplink Ratio pilih Flexible, agar tidak terpaku pada satu rasio download atau upload. Untuk ip addressnya / IP Assignment kita buat manual dengan memilih static. Lalu buat ip address dan netmasknya, ini bebas (sesuai keinginan). Jika ingin merubah dengan ip sebelumnya juga bisa, seperti saya yang membuat ip lain yaitu 192.168.0.1 dan netmask 255.255.255.0. Sebelumnya ip antena saya 192.168.0.3. Untuk gateway tidak perlu kita buat.


Sekarang kita menuju konfigurasi keamanan jaringan kita. Pilihan Wireles Security gunakan WPA2. Kemudian beri password di WPA2 Pre-shared key, sesuai keinginan. Disini saya membuat password triridwan.


Untuk melihat passwordnya, silahkan pilih tanda mata di sebelah kanan kolom password. Lihat gambar dibawah. Ini berguna untuk memastikan apakah password kita sudah benar sesuai keinginan atau belum.


Sekarang kita simpan konfigurasinya dengan memilih ikon Save yang berada di bagian atas, di sebelah kiri bacaan Administrator. Perhatikan gambar dibawah supaya lebih jelas. Usahakan pilih yang ada bacaan Save Changes.


Setelah itu, akan ada pertanyaan apakah kita yakin akan merubah setingan. Pilih Ok.


Lalu kita menuju menu Configuration -> Radio.


Sekarang kita mengatur lebar pita channel atau Channel Bandwidth. Silahkan cari bacaan tersebut, lalu pilih bandwidth berapa yang akan digunakan, misalnya 20 MHz. Frequency Carrier nya pilih yang sama dengan di Quick Start tadi, yaitu 5765 MHz.


Untuk Alternate Frequency Carrier 1 Channel Bandwidth dan Alternate Channel Bandwidth 2 disamakan dengan yang dipilih di Channel Bandwidth sebelumnya, yaitu 20 MHz. Alternate Frequency Carrier 1 dan Frequency 2 juga disamakan, 5765 MHz. Kemudian Downlink Max Rate gunakan MCS15.


Setelah itu, kita simpan lagi konfigurasinya, lalu Reboot dengan memilih ikon Power yang berada disebelah kanan Save Changes tadi. Berubahnya warna ikon - ikon dibagian atas tampilan konfigurasi menandakan bahwa kita harus memilih ikon tersebut.


Kemudian akan ada pertanyaan apakah kita yakin me reboot perangkatnya. Pilih Ok. Lalu kita akan diarahkan ke ip address yang sudah dibuat di Quick Start tadi, yaitu 192.168.0.1.


Silahkan tunggu proses rebootnya.

Karena kita merubah ip antenanya, tampilan konfigurasi bisa "tidak terlihat" meskipun sudah menunggu lama. Jadi untuk menampilkan halaman konfigurasinya, kita ubah GATEWAY komputer tempat menyeting antenanya menggunakan ip yang sudah dibuat tadi. Untuk ip addressnya berapapun boleh, asalkan masih berada di jaringan yang sama.


Kita membuat gateway menggunakan ip address yang dibuat agar kita mendapatkan koneksi dengan antena Cambium Networks nya. Setelah menambahkan ip di komputer, kita akan terkoneksi dengan adanya bacaan "Network" di adapter yang terhubung ke antena, seperti gambar dibawah. Jika tidak muncul bacaan tersebut, periksa kembali setingan ip nya, terutama di gateway.


Sekarang kita buka kembali halaman setingan antenanya di browser dengan mengetikkan ip antena atau gateway komputer kita.


Nah, terlihatlah halaman konfigurasi antena seperti pada tahap sebelum mengkonfigurasi. Disana sudah terlihat AP SSID, Frequency, Bandwidth, Country, Access Point Mode, Wireless Security, dan Downlink/Uplink Frame Ratio. Ini tentunya yang sudah disetting sebelumnya.




Itulah langkah - langkah menyeting antena Cambium Networks ePMP 1000 untuk mengirim sinyal dalam konfigurasi point to point. Semoga bermanfaat dan membantu teman - teman. Selamat mengirim sinyal ya....😊 Berikan jaringan terbaik untuk client - clientnya, supaya mereka merasa puas dengan kinerja kita sebagai server. Jadilah pelayan yang baik. Hehe....😀

Posting Komentar

4 Komentar

Gunakan bahasa yang sopan saat berkomentar. Jangan melakukan spam. Komentar anda tidak segera dipublikasikan, melainkan harus menunggu persetujuan terlebih dahulu.

Please comment politely and DO NOT SPAM. Your comment will not be published immediately. It must wait for approval first.